Posts Tagged 'Peran Ulama dalam Pembangunan Karakter'

Peran Ulama dalam Pembangunan Karakter

Oleh Candrawansah

Tak bisa dimungkiri, peran ulama sangat penting dalam kehidupan beragama dan bernegara. Dari zaman penjajah, ulama sudah mempunyai peran sangat krusial. Tapi apakah sekarang peran tersebut telah luntur tergerus modernisasi dan westernisasi?

Peran ulama selama masa merebut kemerdekaan sangat mendominasi kehidupan bermasyarakat. Ulama selalu menjadi ujung tombak pemerintah dalam memberikan motivasi maupun meredam gejolak sehingga masyarakat tak mudah terprovokasi. Tapi apakah di zaman merdeka sekarang ulama masih berperan meredam gejolak masyarakat?

Pengawal Spiritual

Sebagai contoh demontrasi massa menentang patung Zainal Abidin Pagaralam yang di Kalianda, Lampung Selatan. Apakah ulama tak berperan ataukah memang masyarakatnya yang sudah terlalu emosi sehingga tidak bisa menahan diri? Ulama tidak ubahnya seorang tenaga pendidik, guru, atau dosen. Pembedanya terletak pada formal atau tidaknya kegiatan pengajaran tersebut. Ulama juga bukan status yang dibuat sendiri, tapi oleh masyarakat.

Dalam Islam, ulama memiliki posisi penting mengawal spiritual masyarakatnya. Mereka adalah pewaris Nabi yang harus bisa “menghadirkan Nabi” lewat berbagai kebijakannya. Ironisnya, di antara ulama sendiri selalu terjadi perbedaan pendapat dan terkesan terpecah belah. Masing-masing menggunakan dalil yang bersumber pada Alquran dan Sunnah. Contoh klasiknya adalah perbedaan pendapat mengenai doa qunut yang dipakai ketika salat subuh maupun penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal.

Umar Shihab mengharapkan ulama bersatu dulu. Ia menyayangkan “ulama palsu” yang fanatik terhadap mazhabnya. Untuk menghadapinya, sudah saatnya Indonesia memiliki mufti, yaitu seseorang yang dipercaya oleh umat Islam untuk memutuskan berbagai permasalahan keumatan. Walaupun menurut Umar Shihab Indonesia tidak memiliki tradisi mufti, bila keberadaannya sangat dibutuhkan, kenapa tidak dipilih saja? Padahal beberapa negara lain, seperti Singapura, sudah memiliki mufti dan didukung pemerintahnya. Sementara Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia tidak mempunyai mufti. “Jadi ini suatu ‘kelainan’ bagi kita di Indonesia,” kata Umar Shihab.

Ada satu hal yang banyak orang salah artikan, bahwa kemajuan dalam bidang budaya, ekonomi, dan kemajuan dunia sekarang itu sudah banyak berbeda dan bertentangan dengan ajaran Islam. Seolah-olah Islam sudah tidak up to date. Tidak bisa lagi hidup di tengah alam modern. Padahal kita tahu Islam itu sesuai dengan seluruh zaman.

Panutan Masyarakat

Untuk itu ulama harus membuktikan. Bagaimana cara membuktikannya? Pertama, dengan cara membuka pintu ijtihad seluas-luasnya sehingga penemuan ilmiah terbaru, yang belum ada dasarnya atau belum dibahas oleh orang terdahulu, dibahas oleh ulama kita.

Kedua, ulama mampu membuktikan bahwa ia adalah pewaris Nabi. Pewaris Nabi ini tidak terbatas pada mengikuti rasul seperti zaman Rasul, tetapi mengikuti Rasul dan menyesuaikan dengan kondisi zaman modern.

Ketiga, para pelajar atau penuntut ilmu, tidak terpaku pada mazhab-mazhab yang ada. Dia harus menunjukkan bahwa mazhab yang dibawa ulama terdahulu benar pada zamannya dan bisa kurang benar lagi pada zaman sekarang.

Keempat, ulama harus menjadi panutan dalam kehidupan bermasyarakat, tidak melakukan kekerasan, dan tidak membuat fitnah. Ada orang yang mengatasnamakan dirinya ulama tetapi ajarannya keliru, misalnya mengajarkan kekerasan. Padahal secara hukum orang tidak boleh melakukan kekerasan. Mestinya tindakan itu dilakukan aparat.

Apabila ulama tersebut tidak lagi manjadi panutan, sering melakukan tindakan yang keliru, sehingga orang justru mengikuti dan mengatasnamakan ulama, maka dosanya (ulama) lebih besar dibanding dosa orang yang mengikutinya tadi. (Sumber: Lampung Post, 01 Juni 2012).

Tentang penulis:
Candrawansah, Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Lampung



ISSN 1979-9373
ISSN GagasanHukum.WordPress.Com

ARSIP

KLIK TERTINGGI

  • Tidak ada

STATISTIK PENGUNJUNG

  • 2.676.700 hits
April 2024
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930